Tidak semua remaja bersikap kasar atau tidak sopan, tetapi memang tidak dapat dipungkiri bahwa sikap tidak hormat adalah bagian umum dari pertumbuhan dan perkembangan remaja. Sikap ini timbul karena anak Anda berusaha mengekspresikan kemandiriannya.
Mengembangkan kemandirian adalah bagian penting dari tumbuh dewasa. Ini adalah pertanda baik bahwa anak Anda mencoba untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab.
Tetapi anak Anda juga masih belajar bagaimana menangani perselisihan dan perbedaan pendapat dengan tepat, dan dalam proses pembelajaran ini, remaja cenderung mengambil tindakan yang salah dan tugas kitalah sebagai orang tua untuk mengarahkan mereka belajar mengambil tindakan yang tepat.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu anda dalam menghadapi sikap remaja yang tidak sopan dan kasar:
1. Tips komunikasi:
• Tetap tenang. Bersikap tenang sangat penting jika anak Anda bereaksi “berlebihan” dalam sebuah percakapan. Berhenti, ambil napas dalam-dalam, dan dengan tenang lanjutkan apa yang ingin Anda katakan.
• Gunakan humor. Tertawa bersama dapat memecahkan suasana yang tegang, menghadirkan perspektif baru, menenangkan perasaan, dan menghilangkan situasi yang panas. Namun hindari humor sarkastik yang mengejek atau merendahkan anak anda.
• Cobalah untuk mengerti. Terkadang remaja bersikap tidak sopan tanpa bermaksud kasar. Jadi jika mereka mulai bersikap tidak sopan, ingatkanlah mereka bahwa mereka mulai melewati batas, seperti "Kata-katamu sangat menyinggung. Apakah kau bermaksud kasar?"
2. Tips menghadapi anak remaja untuk mepererat hubungan:
• Menjadi panutan. Ketika Anda bersama anak Anda, cobalah untuk berbicara dan bertindak seperti apa yang Anda inginkan agar anak Anda lakukan terhadap Anda. Misalnya, jika Anda suka berbicara kasar dan kotor, maka anak Anda kemungkinan besar juga akan suka berbicara kasar dan kotor.
• Jika ada banyak ketegangan antara Anda dan anak Anda, maka panggillah orang dewasa lain yang disukai oleh anak anda dan dapat menjadi penengah antara anda dan anak anda untuk menyelesaikan masalah.
• Perhatikan ekspresi atau mood anak anda, apakah dia sedang senang atau sangat stres atau cemas.
3. Tips pendisiplinan:
• Tetapkan aturan keluarga yang jelas dalam berperilaku dan berkomunikasi. Misalnya, “Aturan dilarang berkata kasar”. Sebaiknya libatkan anak Anda dalam proses pembuatan aturan ini.
• Fokus pada perilaku anak Anda dan bagaimana perasaan Anda tentangnya. Hindari memberikan komentar apa pun tentang kepribadian atau karakter anak Anda. Alih-alih mengomentari sikapnya yang kasar, cobalah mengatakan, "Mama merasa sakit hati saat kamu berbicara seperti itu pada Mama."
• Gunakanlah hukuman, tetapi cobalah untuk tidak memasukkan terlalu banyak hukuman. Kadang-kadang mungkin tepat untuk menggunakan hukuman untuk hal-hal yang bersifat kasar, sumpah serapah dan berbagai hal lainnya yang menyalahi aturan keluarga. Namun pastikan anak anda mengerti mengapa mereka tidak boleh melanggar aturan dan mengapa mereka mendapat hukuman karena melanggar aturan tersebut.